indosteger@gmail.com   +62818716828

Tie Rod Scaffolding 6 Meter Diameter 16 mm

Tie Rod Scaffolding 6 Meter Diameter 16 mm

Harga Sewa : Rp. 25,000

Harga Jual : Rp. 170,000

Brand:  IJP
Categories:  Scaffolding Tie Rod

Indosteger adalah agen dan distributor Scaffolding di Indonesia. Indosteger melayani penjualan Tie Rod Scaffolding 6 Meter Diameter 16 mm ke Jakarta, Tangerang, Bandung, Depok, Makassar, Batam, Kalimantan, Balikpapan, dan Banjarmasin.


Share:

Tie Rod Scaffolding

 

Tie Rod bekisting merupakan alat bantu berupa besi berulir yang berfungsi untuk mengamankan bekisting pada kolom bangunan. Selain itu tie rod bekisting dapat digunakan untuk menetralkan tekanan pada rangka beton sebelum mengeras. Tie rod umumnya dibuat dengan menggunakan besi beton yang disambungkan dengan plat besi dan wing nut. Tie rod tersedia dalam beberapa ukuran panjang sesuai kebutuhan antara lain ukuran 1m, 2m, 3m, 4m, 5m dan 6m.

 

Peralatan bekisting sangat berguna untuk berbagai pekerjaan konstruksi. Selain bisa dipakai berulang ulang, alat bekisting juga lebih kuat dan ramah lingkungan dibandingkan dengan menggunakan kayu. Pemasangan dan pembongkaran bekisting lebih cepat dan rapi, sehingga sangat efisien dari segi waktu dan biaya. Alat-alat bekisting yang digunakan antara lain suri-suri set untuk pengerjaan balok beton, RS/pushpull set untuk pekerjaan kolom, dan selain itu ada siku stopper, hollow, tie rod dan wing nut yang digunakan untuk pekerjaan panel kolom atau pelat lantai.

 

MENGENAI BEKISTING

Bekisting itu sendiri merupakan konstruksi pendukung dalam pekerjaan konstruksi beton, berfungsi sebagai cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan. Bekisting harus dapat dilepas atau dibongkar dengan mudah apabila beton yang dituang telah mencapai kekuatan yang cukup. Bekisting umumnya terbuat dari kayu, besi, aluminum, atau baja.

 

Ada beberapa jenis bekisting yang perlu kita ketahui, antara lain:

  1. Bekisting Tradisional atau Konvensional

Bekisting yang sering digunakan di Indonesia ini umumnya terbuat dari bahan kayu. Bekisting jenis ini digunakan untuk pekerjaan konstruksi bangunan dalam skala kecil seperti bangunan rumah, pembuatan penutup saluran air, atau keperluan beton berukuran kecil. Beksiting tradisional atau konvensional ini memiliki beberapa kekurangan antara lain hanya dapat digunakan satu kali saja pemakaian, memiliki bentuk yang tidak persisi, pemasangan dan pembongkaran bekisting membutuhkan waktu yang lama, penggunaan bahan kayu pada sistem bekisting jenis ini secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan alam akibat penebangan pohon untuk mendapatkan kayu sehingga memicu terjadinya penebangan liar. Oleh karena kekurangan-kekurangan tersebut, penggunaan bekisting tadisional dengan bahan kayu sudah jarang digunakan terutama di kota-kota besar.

 

  1. Bekisting Sistem

Bekisting yang memiliki konsep sistem yang terdiri atas beberapa bagian yang berbedayang kemudian dirancang sesuai dengan kegunaan untuk kemudian dirakit sesuai dengan kebutuhan sampai menjadi satu kesatuan bekisting yang utuh. Penggunaan bekisting sistem ini lebih sering digunakan karena lebih efektif untuk digunakan baik dalam konstruksi skala kecil maupun skala besar. Sistem bekisting menghasilkan bentuk dan ukuran beton yang lebih presisi, mudah untuk dipasang dan dibongkar, serta dapat digunakan berulang-ulang.

 

  1. Bekisting Fiberglass

Bekisting modern yang terbuat dari material fiberglass. Bekisting jenis ini tahan terhadap air, tidak mudah berkart, ringan, mudah dibersihkan, mudah dipasang dan dibongkar, serta ramah lingkungan. Bekisting fiberglass sering digunakan untuk konstruksi bawah tanah.

 

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan pada pemakaian bekisting dalam suatu pekerjaan konstruksi beton:

  1. Aspek pertama adalah kualitas bekisting yang akan digunakan harus tepat dan layak serta sesuai dengan bentuk pekerjaan struktur yang akan dikerjakan. Permukaan bekisting yang akan digunakan harus rata sehingga hasil permukaan beton baik.

  2. Aspek kedua adalah keamanan bagi pekerja konstruksi tersebut, maka bekisting harus cukup kuat menahan beton agar beton tidak runtuh dan mendaangkan bahaya bagi pekerja sekitarnya

  3. Aspek yang ketiga adalah biaya pemakaian bekisting yang harus direncanakan seekonomis mungkin

 

Dari sisi bahan dan cara pengerjaannya, ada beberapa persyaratan bekisting agar pengecoran beton bertulang dapat berjalan dengan baik, Diantaranya yaitu:

  1. Bahan yang digunakan harus keras dan kuat menahan beban kesamping dan beban dari atas.

  2. Bahan yang digunakan harus seefisien mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia.

  3. Bahan yang digunakan aman bagi pekerja (tukang) dan mudah dalam pengerjaannya.

  4. Bahan yang digunakan diperlukan waktu yang tidak terlalu lama sehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja.

  5. Khusus bekisting konvensional, gunakan bahan yang baru akan lebih baik hasilnya.

  6. Sistem pengerjaannya harus menggunakan tenaga ahli profesional agar menghasilkan jenis pekerjaan yang berkualitas baik.

  7. Mudah dibuka dan tidak lengket

  8. Kedap air dan tidak mudah bocor

  9. Bahan yang digunakan untuk pembuatan bekisiting harus presisi

Ulasan Pembeli

4.8
dari 5.0
Rating Pembeli
19,632
653
112
20
42

Produk Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb