indosteger@gmail.com   +62818716828

Jenis Kawat Las, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Media
22 Sep 2025

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Jenis kawat las ada banyak dan memiliki fungsinya masing-masing. Kawat las adalah sejenis material yang dipakai dalam proses pengelasan. Material ini juga kerap disebut elektroda dan jenisnya sangat beragam, yang biasanya dipilih sesuai bahan material yang akan dilas. Maka untuk memperdalam wawasan Anda tentang jenis kawat las, fungsi dan cara menggunakannya, yuk simak ulasan berikut!

Jenis Kawat Las

Jika dikelompokkan berdasarkan pelapis pelindungnya, jenis kawat las terdiri atas dua macam: polos dan berselaput. 

1. Kawat Las Polos

Disebut juga elektroda polos, jenis kawat las ini tentunya tidak memiliki lapisan tambahan. Pun, penggunaannya terbatas untuk material tertentu, seperti baja lunak atau besi tempa. Selain itu, jenis kawat las ini juga sering ditemukan pada proyek pengelasan komersil.
 

2. Kawat Las Berselaput

Seperti namanya, jenis ini memiliki pelapis yang terbuat dari zat kimia tertentu, yang biasanya disesuaikan dengan bahan material yang akan disambung. Nah, berikut adalah beberapa jenis kawat las berselaput yang mudah dijumpai di toko bangunan.

  • Elektroda/Kawat Las Baja Lunak

    Mengandung selaput selulosa,  jenis elektroda ini dapat memberikan hasil penembusan yang lebih dalam. Ini juga mudah diaplikasikan dalam berbagai posisi dan hanya menghasilkan terak tipis sehingga lebih gampang dibersihkan. 

  • Elektroda/Kawat Las Selaput Serbuk Besi

    Kandungan serbuk besi dalam elektroda ini dapat membantu meningkatkan efisien pengelasan. Namun, perlu dicatat bahwa jenis kawat las ini membutuhkan ampere yang lebih tinggi karena lapisan serbuk besi di dalamnya dapat membuat selaput elektroda jadi lebih tebal. 

  • Elektroda/Kawat Las Hydrogen Rendah

    Untuk jenis kawat las ini, Anda hanya akan menemukan kadar hydrogen sekitar 0,5 persen saja. Biasanya, kawat las ini dipakai dalam proyek konstruksi dan pengelasan pipa yang memiliki tekanan tinggi. 

  • Elektroda/Kawat Las Nikel

    Elektroda nikel lebih sering diaplikasikan pada pengelasan jenis tuang. Selain itu, posisi pengelasan juga bisa Anda atur sesuai kebutuhan. 

  • Elektroda/Kawat Las Perunggu

    Keunggulan dari jenis kawat las ini adalah tahan retak. Dengan kata lain, elektroda ini memudahkan Anda untuk memperpanjang sambungan las. 

Baca juga: Ukuran Besi Hollow Galvanis untuk Pagar yang Kokoh

Fungsi Kawat Las

Kawat las memiliki peranan penting dalam dunia pengelasan karena tidak hanya berfungsi sebagai penghantar arus, tetapi juga sebagai bahan tambahan hingga pelindung logam cair. Pemilihan kawat las yang tepat sangat menentukan kualitas sambungan yang dihasilkan. Bagian inti dan salutan (pelapis) elektroda memiliki fungsi yang berbeda. Untuk bagian inti kawat las, fungsinya antara lain:

1. Fungsi Bagian Inti Elektroda

Bagian inti kawat las berfungsi sebagai penghantar arus listrik antara busur dan tang kawat las. Inti ini akan bereaksi saat elektroda menyentuh material tertentu. Selain itu, inti kawat las juga berperan sebagai bahan tambahan yang menyatu dengan logam dasar, sehingga mampu menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama. Inilah alasan mengapa pemilihan kawat las tidak bisa sembarangan, apalagi ketika digunakan pada baja karbon atau stainless steel.

2. Fungsi Salutan (Pelapis) Elektroda

Salutan atau pelapis elektroda memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas pengelasan. Lapisan ini memastikan pendinginan tidak berlangsung terlalu cepat, sekaligus membantu mengontrol kestabilan busur listrik selama proses berlangsung. Lebih dari itu, salutan juga melindungi logam cair dari kontaminasi udara dengan bantuan gas pelindung, sehingga hasil las tetap rapi dan tidak mudah rusak.

3. Fungsi Elektroda Berdasarkan Aplikasi

Selain fungsi inti dan salutan, kawat las juga memiliki kegunaan yang beragam dalam pengelasan kawat las sesuai jenis material yang dipakai. Misalnya, elektroda banyak dipakai untuk pengelasan tangki minuman, makanan, hingga kosmetik.

Kawat las juga sering digunakan dalam perbaikan roda gigi, galvanizing, dan tungku pembakaran. Untuk logam seperti aluminium atau baja tahan karat, Anda bisa memilih jenis kawat las yang cocok untuk pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) maupun MIG Metal Inert Gas, karena kedua metode ini mampu menghasilkan sambungan logam yang rapi dan memiliki daya tahan tinggi.

4. Fungsi Kawat Las dalam Jenis Pengelasan Tertentu

Setiap jenis pengelasan membutuhkan elektroda yang berbeda agar bisa menghasilkan pengelasan logam yang kuat. Misalnya, pengelasan TIG sangat cocok untuk kebutuhan spesifik seperti pengelasan pipa, aluminium, atau stainless steel karena mampu menghasilkan sambungan yang bersih.

Sementara itu, pengelasan MIG Metal Inert Gas lebih banyak dipilih untuk proyek pengelasan besar karena prosesnya cepat dan bisa menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama. Dengan mengetahui fungsi dan karakteristik ini, pastikan kawat las yang Anda gunakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek Anda.

Baca juga: Cara Memasang Pagar Besi Dengan Aman Agar Tetap Awet

Cara Menggunakan Kawat Las

Menggunakan kawat las dengan benar sangat penting agar Anda bisa mencapai hasil pengelasan yang rapi, kuat, dan tahan lama. Setiap langkah perlu diperhatikan dengan baik, mulai dari persiapan alat hingga tahap finishing, supaya proyek pengelasan berjalan lancar dan aman. Berikut panduan lengkapnya:

1. Menyiapkan Peralatan dan Bahan

Sebelum memulai, pastikan semua peralatan sudah siap, mulai dari mesin las, tang elektroda, hingga kawat las yang sesuai dengan kebutuhan material. Lengkapi juga dengan perlengkapan pendukung seperti meja kerja atau alas yang stabil agar proses pengelasan lebih mudah dilakukan.

2. Menggunakan Alat Keselamatan

Keamanan adalah prioritas utama dalam setiap jenis pengelasan. Gunakan selalu alat keselamatan seperti masker las, topeng khusus, apron, sarung tangan welding, hingga sepatu pelindung. Dengan perlengkapan ini, Anda bisa melindungi diri dari percikan api maupun panas berlebih.

3. Membersihkan Material Sebelum Proses

Material yang akan dilas harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran, karat, atau minyak yang menempel. Permukaan yang bersih akan membantu kawat las menempel dengan baik sehingga menghasilkan sambungan yang lebih kuat dan rapi.

4. Menempatkan Material dengan Benar

Taruh material di atas meja kerja atau di lantai yang datar agar stabil saat dilakukan pengelasan. Posisi yang tepat akan mempermudah Anda dalam menggerakkan elektroda dan menjaga kualitas hasil las.

5. Memasang Kawat Elektroda

Masukkan kawat elektroda ke dalam mesin las, lalu gunakan tang penjepit untuk mengatur kemiringannya. Pastikan kawat las sudah terpasang dengan benar agar busur listrik dapat terbentuk stabil.

6. Melakukan Proses Pengelasan

Satukan ujung elektroda dengan material secara perlahan. Jika logam mulai mencair, gerakkan elektroda ke arah yang diinginkan sesuai pola sambungan. Teknik yang tepat akan membantu Anda mencapai hasil pengelasan yang lebih halus dan kuat.

7. Membersihkan Hasil Pengelasan

Setelah pengelasan selesai, bersihkan kerak atau sisa pengelasan yang menempel. Tahap finishing ini penting agar hasil las terlihat lebih rapi sekaligus memastikan sambungan logam memiliki daya tahan lebih lama.

Baca juga: 3 Cara Mengelas Besi Tipis Dengan Benar Dan Akurat

Tips Memilih Kawat Las yang Sesuai dengan Kebutuhan

Memilih kawat las yang tepat sangat penting agar proses pengelasan berjalan lancar dan hasilnya optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih kawat las yang sesuai dengan kebutuhan Anda:

1. Ketahui Jenis Pengelasan yang Digunakan

Stick Welding (SMAW): Jenis pengelasan ini menggunakan kawat las yang juga berfungsi sebagai elektroda. Kawat las untuk stick welding biasanya dilapisi bahan fluks untuk melindungi hasil lasan dari oksidasi. Cocok untuk pengelasan pada logam tebal atau pengelasan di luar ruangan.

MIG Welding (GMAW): Kawat las untuk pengelasan MIG biasanya berbentuk kawat gulungan tanpa lapisan fluks. Teknik ini cocok untuk logam tipis hingga tebal, seperti baja ringan, stainless steel, dan aluminium.

TIG Welding (GTAW): Proses ini biasanya menggunakan kawat las khusus dengan diameter kecil yang diaplikasikan pada area lasan secara manual. Cocok untuk pengelasan presisi, terutama pada logam tipis dan logam non-ferrous seperti aluminium dan magnesium.

2. Tentukan Jenis Logam yang Dilas

Baja Karbon: Untuk baja karbon, gunakan kawat las berbahan dasar baja atau baja karbon dengan kandungan mangan dan silikon. Kawat las E6013 atau E7018 adalah pilihan umum untuk pengelasan baja karbon.

Stainless Steel: Jika mengelas stainless steel, kawat las dengan kandungan kromium dan nikel tinggi lebih disarankan untuk menghindari korosi dan memastikan kekuatan lasan. Jenis kawat las seperti ER308 atau ER309 umum dipakai untuk stainless steel.

Aluminium: Kawat las aluminium biasanya menggunakan bahan dasar aluminium-magnesium atau aluminium-silikon, seperti jenis ER4043 atau ER5356, yang tahan terhadap korosi dan cocok untuk pengelasan aluminium serta paduannya.

3. Ukuran Kawat Las

Ukuran kawat las ditentukan oleh ketebalan logam yang akan dilas. Kawat dengan diameter lebih kecil, seperti 0,8 mm hingga 1 mm, biasanya cocok untuk logam tipis, sementara kawat dengan diameter lebih besar (2 mm atau lebih) digunakan pada logam yang lebih tebal.

Untuk pengelasan MIG dan TIG, diameter kawat yang umum digunakan berkisar antara 0,6 mm hingga 1,2 mm tergantung ketebalan logam dan kebutuhan presisi.

4. Kemampuan Arus Listrik (Ampere)

Setiap jenis kawat las memiliki rentang arus yang ideal untuk mencapai hasil pengelasan yang kuat dan stabil. Misalnya, kawat las E6013 cocok digunakan pada arus rendah hingga menengah (sekitar 60-120 ampere) untuk baja ringan atau logam tipis. Sedangkan kawat las E7018 dapat digunakan pada arus yang lebih tinggi (sekitar 120-200 ampere) untuk baja tebal.

Pemilihan arus yang tepat juga dipengaruhi oleh jenis pengelasan. Stick welding cenderung memerlukan arus yang lebih tinggi, sementara pengelasan MIG dan TIG biasanya bekerja dengan arus yang lebih rendah tergantung pada ketebalan logam.

5. Kondisi Lingkungan Kerja

Untuk pekerjaan di luar ruangan atau di area terbuka yang terpapar angin, pilih kawat las dengan lapisan fluks atau jenis kawat yang cocok untuk lingkungan tersebut, seperti kawat stick welding. Kawat yang dilapisi fluks dapat melindungi hasil lasan dari udara dan kontaminasi lingkungan, menghasilkan lasan yang lebih kuat.

CTA Banner Article

Mempertimbangkan faktor-faktor ini membantu Anda memilih kawat las yang sesuai dengan jenis pengelasan, logam, ketebalan, dan kebutuhan arus listrik untuk memastikan hasil pengelasan yang kuat, aman, dan efisien.

Baca juga: Perbaharui Pagar dengan Cara Mengecat Pagar Besi Berkarat yang Benar Ini

Demikian, ulasan tentang  jenis kawat las, fungsi dan cara menggunakannya. Jika Anda mencari produk bahan bangunan, khususnya besi hollow galvanis, frame scaffolding galvanized, pipe support, dan jenis material lainnya. Indosteger juga menyediakan sewa scaffolding di kawasan JABODETABEK dan jual scaffolfing di seluruh wilayah di Indonesia.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb