Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.
Sebelum memperbaharui jumlah tingkat rumah, Anda perlu menghitung biaya renovasi rumah Anda. Mengubah rumah 1 lantai menjadi 2 lantai tentu ada banyak hal penting yang perlu disiapkan. Salah satu yang utama adalah mengenai berapa anggaran biaya renovasi rumah. Jawabannya memang relatif, tergantung pada berbagai macam faktor.
Apa sajakah itu? Ada baiknya Anda simak estimasi biaya renovasi rumah seperti yang kami jabarkan berikut ini.
Baca juga: Cara Tepat Dalam Melakukan Renovasi Dapur
Merenovasi rumah menjadi dua lantai memang bisa jadi solusi ideal untuk menambah ruang tanpa perlu membeli lahan baru. Namun, proses renovasi rumah 2 lantai membutuhkan perencanaan yang matang agar biaya renovasi rumah tetap terkendali dan hasilnya sesuai ekspektasi. Sebelum memulai proyek besar ini, ada beberapa hal penting yang perlu kamu pertimbangkan.
Langkah pertama adalah memastikan alasan utama kamu melakukan renovasi rumah. Jangan hanya mengikuti tren atau keinginan semata—pastikan renovasi ini benar-benar karena kebutuhan.
Misalnya, kamu membutuhkan tambahan kamar tidur, ruang tamu yang lebih luas, atau ingin menambah lantai 2 karena anggota keluarga bertambah. Dengan alasan yang jelas, kamu bisa mengontrol anggaran dan prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu untuk renovasi rumah 1 lantai menjadi 2.
Salah satu aspek terpenting dalam proses renovasi rumah 2 lantai adalah perhitungan biaya. Pastikan kamu menghitung perkiraan biaya renovasi rumah 1 lantai untuk menjadi 2 lantai secara detail, mulai dari:
Biaya tukang dan tenaga kerja, baik sistem harian maupun borongan penuh
Biaya material dan peralatan bangunan, termasuk semen, besi, pasir, cat, dan plafon gypsum hingga harga sewa scaffolding
Biaya jasa arsitek dan perizinan bangunan
Anggaran tambahan untuk biaya tak terduga seperti perubahan desain atau perbaikan struktur lama
Kamu juga bisa menggunakan sistem borongan agar perhitungan biaya lebih mudah dikontrol. Namun, pastikan spesifikasi material dan hasil akhir sudah disepakati sejak awal agar tidak terjadi selisih harga di tengah jalan.
Kualitas material sangat memengaruhi ketahanan dan kenyamanan rumah kamu. Meskipun biaya material bangunan berkualitas tinggi sedikit lebih mahal, hasilnya lebih awet dan minim perawatan di masa depan.
Beberapa contoh pemilihan material yang bisa kamu pertimbangkan:
Gunakan bahan bangunan standar SNI untuk struktur utama seperti beton dan baja ringan.
Pilih plafon gypsum berkualitas agar interior lantai atas tampak rapi.
Pastikan cat dinding memiliki ketahanan terhadap lembap dan panas.
Gunakan material tangga yang kuat seperti beton bertulang atau besi hollow.
Rumah sederhana dengan material terbaik akan jauh lebih nyaman dan kokoh dibanding rumah megah dengan bahan seadanya.
Baca juga: Bahan Mentah untuk Bangunan Kuat dan Kokoh
Saat melakukan renovasi rumah menjadi 2 lantai, pastikan kamu menyesuaikannya dengan luas rumah, luas lantai, dan luas tanah yang dimiliki. Membangun di atas lahan sendiri tentu lebih hemat dibanding harus membeli tanah tambahan.
Selain itu, perhatikan juga struktur pondasi lama apakah cukup kuat untuk menopang bangunan dua lantai. Bila perlu, konsultasikan pada kontraktor atau ahli struktur agar perhitungan beban bangunan sesuai standar.
Banyak orang mengalami pembengkakan total biaya renovasi rumah karena perubahan desain di tengah proyek. Untuk menghindari hal ini, buatlah rancangan yang matang sejak awal bersama arsitek.
Diskusikan semua kebutuhan ruangan, mulai dari kamar mandi, ruang tamu, kamar tidur, hingga ruang keluarga di lantai dua. Dengan rancangan yang detail, kamu bisa menghindari pekerjaan tambahan yang memakan waktu dan biaya.
Setiap tipe rumah memiliki kebutuhan dan rincian biaya renovasi yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi biaya renovasi antara lain ukuran bangunan, kualitas material, dan sistem kerja yang digunakan. Berikut contoh estimasi biaya renovasi rumah berdasarkan tipe rumah.
Rumah tipe 45 termasuk kategori dengan luas bangunan cukup besar. Bila kamu memilih sistem borongan penuh, rata-rata harga borongan renovasi rumah 2 lantai berkisar Rp3,5 juta per meter persegi.
Dengan luas 45 m², total biaya renovasi rumah tipe 45 bisa mencapai sekitar Rp157 juta. Biaya ini sudah termasuk jasa tukang, material standar, dan finishing sederhana. Jika kamu menggunakan material premium, tentu anggaran akan meningkat.
Untuk rumah tipe 36, kamu juga bisa menggunakan sistem borongan dengan harga per meter persegi sekitar Rp2,5 juta hingga Rp4 juta. Jadi, bila kamu ingin merenovasi rumah dengan luas 36 m² menjadi dua lantai, perkiraan biaya renovasi rumah tipe 36 adalah sekitar Rp144 juta.
Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh spesifikasi material, jenis pekerjaan tambahan, dan kualitas finishing yang kamu pilih.
Beberapa faktor utama yang memengaruhi biaya renovasi rumah 2 lantai antara lain:
Kualitas material bangunan yang digunakan
Luas tanah dan luas bangunan
Desain dan kompleksitas struktur bangunan
Sistem kerja (harian atau borongan)
Harga tenaga kerja di daerah masing-masing
Tambahan pekerjaan, seperti instalasi listrik, plafon, atau cat ulang seluruh ruangan
Dengan memperhatikan semua faktor di atas, kamu bisa membuat perhitungan biaya renovasi rumah yang lebih realistis dan menghindari pembengkakan anggaran di tengah jalan.
Setelah Anda mengetahui estimasi dan cara menghitung biaya renovasi rumah, penting pula untuk memperhatikan tips tambahan lainnya. Sebagian besar para ahli properti menyarankan Anda untuk memperhatikan beberapa hal berikut ketika hendak merenovasi rumah
Pastikan desain maupun strukturnya harus baik. Setelah struktur rumah dirasa baik, lanjutkan pada pemilihan desain atau konsepnya. Bila rumah tidak begitu luas, konsep rumah minimalis bisa menjadi ide bagus untuk Anda terapkan.
Biasanya, ada dua sistem kontraktor yang digunakan, yakni sistem harian dan sistem borongan. Keunggulan sistem harian adalah pengerjaan yang lebih cermat. Namun, kekurangannya adalah dari segi waktu proses renovasi rumah memang agak lama dan biaya tukang yang dikeluarkan juga cukup besar.
Sementara, bila Anda memilih sistem borongan, biaya jasa tukang dapat ditekan dan proses renovasi rumah cenderung lebih cepat. Akan tetapi, dari segi pengerjaan terkadang terkesan lebih terburu-buru. Untuk lebih menghemat biaya jasa, material dan bahan bangunan, mungkin Anda dapat mencoba sistem atau cara renovasi menjadi 2 lantai tanpa membongkar bangunan awal.
Tips terakhir adalah dengan memerhatikan tata letak, khususnya bagian tangga dan ventilasi. Sebaiknya, tempatkan tangga minimalis untuk ke lantai dua berada di lokasi yang strategis. Begitu pula dengan ventilasinya, mungkin ada bagian yang perlu digeser atau menambah ventilasi agar sirkulasi udara menjadi lebih baik dan ruangan tidak pengap.
Mungkin Anda perlu juga untuk mengetahui Ukuran Tangga Rumah Minimalis yang Tepat agar sesuai dengan luas dan desain bangunan Anda.
Ingat, cermatlah dalam menghitung biaya renovasi rumah, pilih material terbaik, dan cari vendor yang jual tangga scaffolding dengan harga dan kualitas terbaik. Semoga informasi mengenai perkiraan biaya renovasi rumah menjadi 2 lantai di atas cukup bermanfaat bagi Anda