 
                      Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional. 
                Selain pondasi tiang pancang dan pondasi bore pile, pondasi tapak menjadi salah satu jenis dasar bangunan yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi bangunan. Tentunya pondasi memiliki kegunaan untuk menampung beban bangunan yang akan dibangun.
Itu berarti pondasi harus dibuat dengan kokoh dan sangat kuat agar bangunan yang ada di atasnya pun tidak roboh. Jika semua pondasi memiliki kegunaan yang sama maka apa bedanya dengan jenis dasar lainnya?
Tentunya pertanyaan tersebut sangat wajar muncul dalam pemikiran Anda. Oleh karena ini pada kesempatan ini Anda akan diajak memahami lebih jauh tentang pondasi khususnya jenis tapak.
Nantinya Anda diharapkan lebih mengerti mengenai alasan-alasan penting mengapa banyak orang menggunakan pondasi tapak sekaligus langkah-langkah pembuatannya secara sederhana. Sudah siap belajar? Mari mulai pembahasan pondasi tapaknya sekarang!
Pondasi tapak atau dikenal juga sebagai pondasi telapak merupakan salah satu jenis pondasi dangkal yang banyak digunakan pada berbagai konstruksi bangunan, baik untuk rumah tinggal maupun gedung bertingkat. Pondasi ini berfungsi untuk menopang dan menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah dengan daya dukung yang kuat dan stabil.
Nama “tapak” berasal dari bentuknya yang menyerupai telapak kaki manusia, dengan bagian bawah yang lebar sebagai penopang utama. Pondasi ini umumnya terbuat dari beton bertulang (reinforced concrete) agar mampu menahan beban berat secara vertikal maupun horizontal.
Fungsi utama pondasi tapak adalah memberikan kestabilan dan kekuatan pada struktur bangunan. Secara detail, berikut beberapa fungsi pentingnya:
Menahan beban hidup (live load) dan beban mati (dead load) dari bangunan di atasnya.
Mendistribusikan beban bangunan secara merata ke lapisan tanah di bawah pondasi.
Mencegah pergeseran horizontal, terutama pada bangunan yang berdiri di atas jenis tanah labil.
Menjaga stabilitas struktur bangunan saat terjadi penyesuaian tanah atau pergerakan alami.
Menahan beban akibat bencana alam seperti gempa, banjir, atau pergeseran tanah.
Dengan kata lain, pondasi tapak memiliki peran vital dalam memastikan bangunan tetap kokoh, stabil, dan tahan lama di berbagai kondisi.
Sebelum memilih jenis pondasi yang tepat, penting untuk memahami bahwa setiap jenis memiliki karakteristik dan fungsi berbeda tergantung jenis tanah dan jenis bangunan yang akan dibangun.
Digunakan untuk menopang dinding bangunan, terutama pada rumah tinggal atau bangunan yang berada di lereng. Jenis ini membantu dinding tetap stabil meski kondisi tanah tidak rata.
Jenis tapak gabungan terdiri dari dua atau lebih pondasi yang dihubungkan dengan balok pengikat, sehingga kekuatannya meningkat. Pondasi ini cocok digunakan jika jarak antar kolom berdekatan.
Pondasi tapak setempat digunakan untuk meningkatkan efisiensi ruang dan menjaga keseimbangan struktur. Bentuknya bujur sangkar, dan banyak diterapkan pada bangunan dengan kolom tunggal.
Pondasi tapak pelat memiliki bentuk dasar yang lebih lebar dibanding jenis lainnya. Desain ini cocok untuk kondisi tanah yang lunak atau labil karena mampu menahan beban lebih besar dan menjaga kestabilan struktur.
Mengapa banyak proyek memilih pondasi tapak? Berikut beberapa kelebihan pondasi tapak (foot plate) dibanding jenis pondasi lainnya seperti pondasi tiang pancang:
Desain sederhana dan mudah diterapkan
	Proses pembuatan pondasi tapak relatif sederhana sehingga mudah diaplikasikan pada berbagai proyek konstruksi.
Distribusi beban merata
	Pondasi tapak mampu mendistribusikan beban bangunan ke tanah dengan daya dukung lebih dalam secara merata, sehingga risiko penurunan atau pergeseran dapat diminimalkan.
Biaya konstruksi lebih terjangkau
	Dibanding pondasi dalam seperti tiang pancang, biaya pembuatan pondasi tapak jauh lebih ekonomis untuk rumah atau bangunan bertingkat rendah.
Fleksibel terhadap desain dan ukuran
	Pondasi ini memiliki fleksibilitas tinggi untuk disesuaikan dengan berbagai bentuk, ukuran, dan desain bangunan.
Kuat dan tahan lama
	Karena terbuat dari beton bertulang, pondasi ini tahan terhadap tekanan dan perubahan cuaca ekstrem, sehingga cocok untuk bangunan bertingkat maupun rumah tinggal.
Secara umum, pembuatan pondasi tapak terdiri dari dua tahap utama, yaitu penggalian tanah dan pemasangan pondasi tapak. Meski terlihat sederhana, setiap tahapan harus dilakukan dengan perencanaan dan ketelitian tinggi agar hasilnya kokoh dan stabil.
Tahapan penggalian tanah harus mengikuti rencana teknis atau gambar shop drawing yang telah disetujui. Berikut langkah-langkahnya:
Tentukan ukuran dan kedalaman tapak sesuai desain pondasi.
Tandai area dengan patok kayu agar penggalian lebih akurat.
Gali tanah sesuai ukuran lebar dan kedalaman yang sudah direncanakan.
Periksa ulang dimensi hasil galian agar tidak ada perbedaan yang dapat mengurangi kekuatan struktur pondasi.
Perbedaan kecil pada ukuran bisa berdampak besar terhadap daya dukung tanah dan kekuatan bangunan secara keseluruhan.
Setelah tanah siap, lanjutkan ke proses pemasangan tulangan dan pengecoran beton.
Lakukan pengukuran luas penampang dan panjang tulangan besi sesuai desain.
Potong dan rakit tulangan besi menggunakan kawat pengikat hingga membentuk kerangka yang kokoh.
Masukkan kerangka tulangan ke dalam lubang galian dengan posisi tegak dan stabil.
Pastikan terdapat jarak 40 mm antara dasar galian dan besi untuk mencegah korosi.
Pasang bekisting (papan cetak) untuk menahan pengecoran beton agar tidak melebar.
Campur bahan material beton (semen, pasir, kerikil, dan air) hingga homogen.
Lakukan pengecoran beton ke dalam bekisting sambil menggunakan vibrator beton untuk mengeluarkan rongga udara.
Biarkan hasil coran mengering sempurna selama 28 hari sebelum digunakan sebagai dasar struktur bangunan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pondasi akan memiliki kekuatan optimal untuk menahan beban vertikal maupun horizontal.
Sebelum membangun, ada baiknya kamu memilih jenis pondasi yang sesuai dengan jenis tanah, ukuran bangunan, serta beban struktur yang akan ditopang. Berikut panduannya:
Untuk rumah tinggal satu lantai di tanah keras, gunakan tapak setempat.
Untuk bangunan bertingkat atau kondisi tanah labil, gunakan tapak pelat atau tapak gabungan.
Jika bangunan berada di lereng atau tanah miring, pilih tapak dinding dengan sistem pengikat tambahan.
Perencanaan yang matang dan pemilihan pondasi yang tepat akan membuat struktur pondasi lebih kuat dan daya dukung tanah menjadi maksimal.
Baca juga: Cara Membuat Pondasi Rumah Tingkat yang Kuat dan Aman
Dalam konstruksi bangunan, pondasi tapak merupakan salah satu pilihan yang umum digunakan bersama dengan pondasi tiang pancang dan pondasi bore pile. Artinya, pondasi ini berperan penting dalam menopang beban bangunan yang akan dibangun, memastikan kekokohan dan stabilitasnya. Meskipun sederhana dalam desain dan konstruksi, pondasi tapak memiliki keunggulan yang signifikan. Mereka efektif dalam mendistribusikan beban bangunan secara merata ke dalam tanah, menjaga kestabilan bangunan, serta memiliki biaya konstruksi yang lebih terjangkau dibandingkan jenis pondasi lainnya.
Meski pembangunan pondasi menjadi yang paling penting, Anda tidak boleh melupakan persiapan pembangunan. Pastikan seluruh bahan dan alat seperti scaffolding sudah tersedia sesuai jumlah yang dibutuhkan.
Apabila Anda masih mencari tempat yang bisa menyewakan scaffolding dalam jumlah besar maka Indosteger bisa menjadi pilihan yang tepat. Indosteger menyediakan Jual Sewa Scaffolding Termurah, sehingga Anda bisa langsung mengunjungi website Indosteger untuk melihat seluruh spesifikasi serta harga pembelian.
Apabila sudah yakin dengan perencanaan yang ada maka langsung saja hubungi tim Indosteger untuk melakukan pemesanan. Tidak perlu ragu menggunakan jasa Indosteger karena seluruh scaffolding dan alat konstruksi memiliki kualitas terbaik di kelasnya. Jadi segera kunjungi Indosteger sekarang!