indosteger@gmail.com   +62818716828

Cara Menentukan Diameter Besi Tulangan dengan Akurat

Media
02 Jul 2025

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Menentukan diameter besi tulangan dengan akurat merupakan tahapan krusial dalam proses konstruksi bangunan. Cara menentukan diameter besi tulangan yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur beton. Berbagai faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan diameter besi tulangan, seperti beban yang akan ditanggung, jenis konstruksi, dan persyaratan desain yang relevan.

Dalam artikel ini, Indosteger akan menjelaskan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan diameter besi tulangan dengan akurat. Oleh karena itu, untuk mengetahui metode selengkapnya, langsung saja simak di bawah ini!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Diameter Besi Tulangan

Pemilihan diameter besi tulangan tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan harus memperhatikan beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain:

1. Beban yang Ditanggung oleh Struktur 

Beban yang diperkirakan akan ditanggung oleh struktur merupakan faktor utama dalam menentukan ukuran diameter besi tulangan. Semakin besar beban yang diantisipasi, semakin besar diameter besi tulangan yang diperlukan untuk memberikan kekuatan yang memadai dan mencegah terjadinya kegagalan struktur.

2. Jenis Konstruksi

Jenis konstruksi bangunan juga memengaruhi pemilihan diameter besi tulangan. Misalnya, untuk struktur yang memiliki bentuk atau konfigurasi tertentu, seperti struktur bertingkat tinggi atau jembatan, diameter besi tulangan yang digunakan mungkin berbeda sesuai dengan kebutuhan kekuatan dan kekakuan yang dibutuhkan.

3. Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan tempat bangunan akan dibangun juga harus dipertimbangkan. Misalnya, bangunan yang akan dibangun di daerah rawan gempa memerlukan diameter besi tulangan yang lebih besar untuk menghadapi tekanan dan gaya lateral yang mungkin terjadi selama gempa bumi.

4. Persyaratan Desain dan Kode Bangunan

Persyaratan desain yang diberlakukan oleh kode bangunan dan standar keselamatan juga memengaruhi pemilihan diameter besi tulangan. Kode bangunan menetapkan batasan minimum untuk diameter besi tulangan berdasarkan jenis dan ukuran struktur, serta kondisi lingkungan tempat bangunan berada. Kepatuhan terhadap persyaratan kode bangunan ini penting untuk memastikan keselamatan dan keandalan struktur bangunan.

Baca juga: Tabel Berat Besi Beton Polos dan Ulir Sesuai Ukuran

Cara Menentukan Diameter Besi Tulangan

Cara Menentukan Diameter Besi Tulangan

Terdapat beberapa cara untuk menentukan diameter besi tulangan dengan akurat, antara lain sebagai berikut:

1. Pilih Alat Pengukur yang Sesuai

Alat pengukur yang dipilih haruslah sesuai dengan kebutuhan dan jenis besi tulangan yang akan diukur. Mikrometer atau jangka sorong merupakan pilihan yang umum digunakan karena memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Metode ini umumnya cocok untuk batang besi polos dan bulat. Sedangkan, besi lonjong dan ulir perlu diukur dengan menghitung diameter menggunakan rumus dan kalkulator.

Dalam memilih alat pengukur, pastikan untuk mempertimbangkan rentang ukuran yang diperlukan serta tingkat akurasi yang dibutuhkan. Semakin tinggi akurasi alat pengukur, semakin tepat pula hasil pengukuran yang diperoleh. Perhatikan juga kondisi alat pengukur, pastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat memengaruhi keakuratan pengukuran.

2. Bersihkan Permukaan Besi Tulangan 

Membersihkan permukaan besi tulangan sebelum melakukan pengukuran sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat. Kotoran atau debu yang menempel pada permukaan besi tulangan dapat memengaruhi hasil pengukuran dengan menghalangi kontak langsung antara alat pengukur dan permukaan besi tulangan. Gunakan kain bersih dan lembut untuk membersihkan permukaan besi tulangan dengan hati-hati, pastikan tidak ada sisa kotoran yang tertinggal.

3. Simpan Besi Tulangan dalam Posisi Horizontal

Penempatan besi tulangan dalam posisi horizontal sangat diperlukan untuk memastikan pengukuran yang akurat. Posisi horizontal memungkinkan alat pengukur untuk ditempatkan dengan stabil dan meminimalkan kemungkinan kesalahan dalam pengukuran. 

Pastikan besi tulangan diletakkan pada permukaan yang datar dan stabil agar tidak bergerak selama proses pengukuran. Penggunaan alas yang rata dan kokoh dapat membantu menjaga stabilitas besi tulangan selama pengukuran berlangsung.

4. Lakukan Pengukuran dengan Alat yang Tepat 

Saat melakukan pengukuran, pastikan alat pengukur berada pada posisi yang tepat dan sejajar dengan arah ulir pada besi tulangan. Perhatikan dengan cermat saat menempatkan alat pengukur untuk memastikan posisinya yang stabil dan tidak bergeser selama proses pengukuran. 

Lakukan pengukuran dengan hati-hati dan teliti, pastikan tidak ada gangguan yang dapat memengaruhi hasil pengukuran seperti getaran atau tekanan yang tidak diinginkan. Setelah pengukuran selesai, periksa kembali hasilnya untuk memastikan akurasi dan keandalan.

Baca juga: Pengertian Tulangan Sengkang dan Cara Menghitungnya

Rumus Cara Menentukan Diameter Besi Tulangan Kolom

Untuk mengukur diameter besi beton tulangan lonjong dan ulir, diperlukan penggunaan rumus khusus. Luas penampang batang polos berbentuk lonjong dan batang ulir dihitung dengan rumus 1/4 × π × (Dp)^2, di mana Dp adalah diameter pengenal yang dihitung dengan rumus dp = 12,8g, dengan g adalah berat batang per meter dalam kilogram. 

Sebagai contoh, akar kuadrat dari 2 adalah sekitar 1,414214. Kemudian, Anda dapat mengalikan hasil akar tersebut dengan 12,8 untuk mendapatkan diameter pengenal. Jadi, diameter pengenalnya adalah sekitar 18,11077 mm. Oleh karena itu, diameter besi tulangan tersebut adalah sekitar 18,11 mm. Melalui penggunaan rumus ini, Anda dapat menentukan diameter besi tulangan lonjong dan ulir dengan akurat.

Jenis Besi Baja Tulangan

Besi baja tulangan merupakan komponen utama dalam konstruksi beton bertulang. Di pasaran, terdapat beberapa jenis besi baja tulangan yang digunakan sesuai kebutuhan desain dan jenis bangunan. Berikut adalah 4 jenis besi baja tulangan yang umum digunakan:

1. Besi Tulangan Polos

Besi baja tulangan polos adalah jenis tulangan dengan permukaan licin dan berbentuk bundar. Biasanya tersedia dalam batang lurus dengan panjang standar 12 meter. Karena tidak memiliki sirip atau tonjolan pada permukaannya, jenis ini memiliki daya lekat yang lebih rendah terhadap beton dibandingkan tulangan ulir.

Namun, besi tulangan polos sangat mudah dipotong, dibengkokkan, dan dipasang, sehingga sering digunakan untuk pekerjaan ringan seperti begel (sengkang), pengikat tulangan, atau tulangan lateral.

2. Besi Baja Tulangan Ulir

Besi ulir memiliki permukaan bergelombang atau bersirip, yang memberikan daya cengkeram lebih kuat terhadap beton. Jenis ini dikenal juga dengan sebutan deformed bar dan lebih banyak digunakan untuk struktur utama seperti kolom, balok, dan pelat lantai.

Keunggulannya terletak pada kekuatan tarik yang tinggi serta ikatan yang lebih kokoh dengan beton, membuatnya cocok untuk bangunan bertingkat, jembatan, hingga struktur yang menanggung beban berat. Ukuran besi ulir biasanya lebih besar dari besi polos, mulai dari diameter 10 mm hingga 32 mm atau lebih.

3. Besi Baja Tulangan Prestressed

Jenis tulangan ini digunakan khusus untuk sistem beton prategang (prestressed concrete), di mana baja diberi tegangan tarik terlebih dahulu sebelum dicor dengan beton. Besi ini memiliki kekuatan sangat tinggi, dengan mutu baja mencapai 240 ksi atau lebih, jauh di atas tulangan konvensional.

Besi tulangan prestressed sering berbentuk kawat atau strand (untai) dan digunakan pada struktur seperti jembatan bentang panjang, gedung bertingkat tinggi, dan konstruksi pratekan lainnya yang membutuhkan efisiensi struktur maksimal.

4. Besi Baja Tulangan Fabrikasi (Wiremesh)

Wiremesh adalah jenis tulangan yang terdiri dari susunan besi baja dalam bentuk anyaman kotak atau persegi panjang yang sudah dilas pada tiap titik pertemuan. Umumnya dijual dalam lembaran atau gulungan, wiremesh banyak digunakan untuk pelat lantai, dinding beton bertulang, dan jalan beton.

Kelebihannya terletak pada kepraktisan pemasangan dan efisiensi waktu kerja karena tidak perlu merakit satu per satu tulangan. Wiremesh tersedia dalam berbagai ukuran dan diameter, mulai dari M4, M6, hingga M12, yang disesuaikan dengan kebutuhan struktur.

Berdasarkan cara menentukan diameter besi tulangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pengukuran diameter besi tulangan lonjong dan ulir memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan batang besi polos atau bulat. Hal ini menekankan pentingnya penggunaan metode yang tepat dalam menentukan diameter besi tulangan untuk memastikan keakuratan dan keandalan struktur beton yang dibangun.

Article CTA Banner

Jika Anda membutuhkan peralatan konstruksi berkualitas, termasuk scaffolding, maka kunjungi Indosteger. Sebagai penyedia layanan Jual Scaffolding Sewa Scaffolding Termurah, Indosteger siap memenuhi kebutuhan Anda dalam proyek konstruksi. 

Kunjungi situs web Indosteger atau hubungi kami langsung untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan penawaran terbaik untuk proyek Anda. Jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan scaffolding Anda kepada Indosteger, mitra terpercaya untuk kesuksesan konstruksi Anda.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb